1. Masa Arkeozoikum
Masa Arkeozoikum merupakan awal pembentukan batuan kerak bumi yang berkembang menjadi protokinten. Batuan masa ini ditemukan dibagian dunia yang berumur 3.800.000.000 tahun yang lalu. Pada masa ini pula tercatat sebagai awal munculnya kehidupan primitif di dalam samudra yang berupa ganggang dan bakteri yang dibuktikan dengan ditemukan posil Iyanobacteria dan Stromatin (3.500.000.000 tahun).
2. Masa protozoikum
Masa protozoikum (2,5 milyar – 590 juta tahun yang lalu) mulai terjadi perkembangan hidrosfer dan atmosfer serta dimulainya kehidupan yang lebih kompleks. Masa Arkeizonikum dan Protozoikum dikenal dengan masa Precambrium.
(http://tech.groups.yahoo.com/group/astronomi_indonesia/message/3293)
3. Masa Paleozonikum
Masa Paleozonikum dibagi menjadi 6 zaman :
a. Zaman Kambrium (590 juta – 500 juta tahun yang lalu)
Bumi masih berbentuk lautan penuh dengan daratan yang disebut dengan Ondwana yang merupakan cikal bakal pulau / negara India, Afrika, sebagian Asia, Australia Antartika dan lain-lain.
Dunia masih berupa lautan luas. Mahluk bertulang punggung pertama muncul. Bentuknya seperti ikan dan jumlahnya sangat banyak. Namanya Pikaia dan merupakan evolusi dari cacing. Ikan pertama ini memiliki ekor yang belum sempurna karena lebih mirip larva. Di daratan, lumut dan ganggang mulai merintis kehidupan. Filamen-filamen kompleks merayap ke atas batuan dan merubahnya menjadi tanah. Kadangkala lumut dan ganggang bersimbiosis menjadi lumut kerak yang lebih kokoh. Beberapa ganggang tentunya dihinggapi parasit yang ingin pula hidup di darat. Makhluk-makhluk reknik ini menumpang hidup dan mulai beradaptasi pada kondisi daratan. Mereka menjadi mahluk hidup ke empat (setelah bakteri, ganggang dan lumut) yang mengkoloni benua, walaupun mereka masih tergantung pada hidup ganggang hijau.
Lumut mulai mengambil posisi spesial. Ada yang memilih hidup di granit, di tanah rawa dan ada pula di tanah kering. Sementara itu lumut yang lain bekerja sama dengan para ganggang, sibuk menghancurkan batuan besar menjadi tanah untuk keturunannya yang lemah.
Kembali ke samudera. Di balik air yang bergelombang, bergerak beraneka satwa. Seekor monster raksasa yang hampir seluruhnya terbuat dari tulang, Laggania Cambria, menjadi predator yang menggantikan posisi trilobita di puncak rantai makanan. Mereka dengan taring besarnya mencengkeram dan menelan trilobita kecil. Beberapa hewan mirip udang dengan lidah panjang, Opabinia, bergerak begitu cepat meluncur ke dasar lautan untuk mencari makanan. Di lantai samudera, beragam jenis hewan berotot mencari zat renik di timbunan pasir. Ada yang berbentuk bola dengan duri-duri disekitar tubuhnya (wiwaxia), cacing dengan duri mengitari kulitnya (hallucinogenia) dan cacing gemuk penghisap (aysheia). Organisme laba-laba bersayap, marella, predator dasar laut lainnya yang lebih kecil namun cukup berbahaya bagi ayshaeia. Dengan pandangan mikroskopik, kita bisa menemukan plankton-plankton berbentuk bulat seperti kentang. Mereka yang bernama Foraminifera adalah mahluk hidup pertama yang memiliki cangkang. Kelak, fosil mereka akan jadi petunjuk utama deposit minyak bumi bagi manusia. Karena dimana ada mereka, berarti ada kehidupan yang melimpah. kehidupan yang saat matinya, menjadi minyak bumi yang berharga.
Salah satu petunjuk utama kehidupan zaman ini adalah bencana aliran lumpur besar yang menghanyutkan makhluk-makhluk ini ke sebuah celah di Kanada masa kini. Para ilmuan berhasil menemukan fosil yang begitu beraneka ragam di celah Burgess, dari masa setengah miliar tahun lalu.
Pada zaman ini terjadi peningkatan besar-besaran dalam jumlah spesies yang disebut ledakan kambria. Variasi beragam dari hampir semua filum mahluk hidup ini disebut ledakan karena terjadi dalam kurun waktu singkat secara geologis, yaitu 5-10 juta tahun saja. dalam masa ini nenek moyang annelida, mollusca, echinodermata, arthropoda dan brachiopoda hadir. Sempat pula sebuah Filum Archaeocyatha hadir pada zaman ini. Filum Archaeocyatha adalah mahluk mirip sponge, hanya sedikit lebih sederhana.
Bukan hanya fosil hewan yang bergerak, Dinomischus (koral pipa) dan Vauxia (sejenis Hexatinellida) adalah dua jenis organisme sponge yang umum di lautan saat ini.
Selama masa ini Indonesia termasuk bagian dari benua yang disebut Aequinoctia. Hampir tidak ada kehidupan apapun di Indonesia. hanya hamparan batuan hitam di selingi lahar.
(http://ateisindonesia.wikidot.com/zaman-geologis)
b. Zaman Ordovisium (500 juta – 440 juta tahun yang lalu)
Salah satu dari tiga kepunahan massal kehidupan di bumi terjadi pada sekitar 440 juta tahun lalu, pada akhir Zaman ordovisium, saat sebagian besar bumi berada di bawah air. Ilmuan sepakat bahwa letusan sinar gamma menjadi penyebab kepunahan massal ini. Letusan sinar gamma terjadi saat sebuah bintang yang sangat besar, berputar begitu cepat, lalu runtuh menjadi lubang hitam. Dalam kasus ini, ledakan terjadi. Energi yang terlepas, tidak meletus ke segala arah, melainkan dalam bentuk pilar-pilar energi. Pilar ini datang ke bumi dan menghanguskan lapisan ozon. akibatnya bumi mendadak mendingin. Seiring dengan radiasi yang tinggi, kepunahan terjadi.
(http://ateisindonesia.wikidot.com/zaman-geologis)
Daratan Gonswana masih menutupi celah-celah samudra, meluapnya samudra dan terjadinya zaman es adalah peristiwa yang terjadi pada masa ini.
c. Zaman Selur (440 juta – 410 juta tahun yang lalu)
Terjadi pembentukan kereta pegunungan yang melintasi daerah yagn sekarang kita kenal sebagai daerah Skandinavia, Skotlandia dan pantai Amerika Utara.
(http://tech.groups.yahoo.com/group/astronomi_indonesia/message/3293)
d. Zaman Devon (410 juta -360 juta tahun yang lalu)
Menyurutnya samudra hingga menyebabkan benua raksasa
Gondwana daerah Eropa Timur dan Greenland terjadi pada masa ini. Di lautan bumi, para vertebrata pertama berujud ikan berenang hilir mudik di antara binatang-bintang koral. Cacing, kerang, bintang laut bertebaran di dasar samudera. Sesekali, nautiloid, sejenis cumi-cumi bercangkang meluncur dengan semburan air. Dalam sisi reknik, fitoplankton memenuhi samudera. Selama masa ini, ada tiga massa benua utama Amerika utara dan Eropa bersama-sama berada di khatulistiwa, dengan ukuran lebih kecil dari sekarang. Di utara ada sebagian Siberia. Di belahan selatan bumi, gabungan dari Amerika selatan, Afrika, Antartika, India dan Australia mendominasi.
Ikan tanpa rahang begitu banyak di lautan. Selain itu, ikan air tawar dan ikan dengan rahang mulai muncul. Mereka hidup tenang bersama para trilobita yang semakin sedikit, graptolit, conodon, koral, stromatoporoid dan hewan-hewan lunak (moluska). Pada era ini muncul tanaman berpembuluh, yang kemudian menjadi basis bagi kehidupan darat. Sebagian besar adalah genus Cooksonia, sekumpulan tanaman dengan cabang banyak yang menghasilkan sponge di ujung cabangnya. Tanaman darat pertama mulai tersebar. Tanaman-tanaman ini tidak memiliki akar ataupun daun seperti tanaman sekarang, dan banyak yang bahkan tidak memiliki pembuluh. Mereka berkembang biak secara vegetatif dan tidak lebih tinggi dari beberapa sentimeter saja. Hewan-hewan yang hidup di sela-sela tanaman ini adalah arthropoda awal seperti kutu, trigonotarbida, serangga tanpa sayap, dan myriapoda (lipan, kelabang, kaki seribu). Dua kelompok hewan utama mengkoloni daratan. Tetrapoda (hewan berkaki empat) pertama, atau vertebrata darat, muncul di era ini, bersama-sama dengan arthropoda darat pertama, termasuk serangga tanpa sayap dan laba-laba purba. Di lautan, brachiopoda melimpah ruah. Crinoid (bulu babi) dan echinodermata lainnya, tabulata dan koral, serta ammonita muncul. Dan jenis2 ikan semakin banyak.
Ikan-ikan berkulit tulang dan berahang semakin ramai pula. Ikan dasar laut berperisai hadir. Ikan ini disebut ostracoderma. Tak lama kemudian, ikan berahang pertama hadir, Placoderma. Banyak sekali ikan-laba ini memiliki ukuran besar dan menjadi predator teratas. Lebih lanjut, hadir ikan dengan sirip di kepala, yang kemudian berevolusi sebagai tetrapoda. Ikan paru mengembangkan kemampuan bernafas dengan udara di daratan. Sebagian masih dapat di temukan di Afrika saat ini. Amfibi pertama yang berkembang dari mahluk ini. Amfibi pertama ini berbentuk mirip salamender. Pada zaman ini, indonesia masih sebagian besar berada di benua Aequinoctia. Walau begitu, di sebagian Selat Malaka terus hingga pedalaman Kalimantan, terbentuk Palung Anambas yang sangat dalam.
(http://ateisindonesia.wikidot.com/zaman-geologis)
e. Zaman Karbon Kwali (360 juta – 260 juta tahun yang lalu)
Terjadinya penyatuan benua dan membentuk daratan yang iklim daerahnya tergantung pada letak geografis dan astronomisnya masing-masing.
Hutan Zaman Karbon ditandai dengan dominasi amphibia di daratan. Reptilia pertama muncul. Iklim panas dan lembab. Hutan rawa berbatu bara dan munculnya serangga. Yang paling signifikan di zaman ini adalah pertumbuhan pohon-pohon purba yang menyedot banyak sekali karbon dioksida dari atmosfer, menghasilkan oksigen yang melimpah ruah. Level oksigen di zaman ini adalah yang tertinggi selama sejarah planet bumi. Penghuni rimba yang begitu luas adalah beragam jenis serangga, laba-laba dan arthropoda lainnya. Di dorong oleh atmosfer yang kaya oksigen, limpahan makanan dari dedaunan kompos, dan tiadanya vertebrata darat yang besar, banyak mahluk ini mencapai ukuran yang sangat besar. Meganeura yang mirip capung, sejenis predator udara, memiliki bentang sayap 60 hingga 75 cm. Arthropleura yang mirip kaki seribu mencapai panjang 1,8 meter, dan eurypterid dan Hibbertopterid sama besarnya, sementara beberapa jenis kalajengking mencapai 50 atau 70 cm.
Di perairan tethrapoda melimpah, dan menjadi dominan. Banyak jenis yang menghuni sungai, kolam, dan rawa dari rimba karbon adalah buaya, belut, dan salamender. Pemburu terbesar saat ini adalah ikan rhizodont, yang mencapai ukuran 7 meter. Sementara itu, reptil pertama muncul, beradaptasi untuk hidup di darat, namun tidak signifikan hingga akhir era karbon.
(http://ateisindonesia.wikidot.com/zaman-geologis)
f. Zaman Perme (260 juta – 250 juta tahun yang lalu)
Benua pangea bergabung bersama membentuk daratan, air mulai menyurut karena terjadi pembentukan di daerah Antartika dan Afrika yang menyebabkan terjadinya iklim kering gurun pasir di daerah utara.
Zaman Perme ditandai dengan munculnya reptil-reptil primitis, amphibia berkurang, dan serangga-serangga modern muncul. Iklim menjadi ekstrim. Trilobita punah, dan reptilia hidup subur.
(http://tech.groups.yahoo.com/group/astronomi_indonesia/message/3293)
4. Masa Mesozoikum
Masa Mesozoikum terbagi 3 zaman :
a. Zaman Trias (250 juta – 210 juta tahun yang lalu)
Setelah Zaman Karbon dan Perm, kemudian muncul Zaman Trias. Perkembangan kehidupan pada zaman Trias menunjukkan banyak terjadi perubahan baik bagi jenis fauna terutama untuk golongan vertebrata maupun bagi golongan invertebrata. Bagi golongan yang disebut terakhir meliputi Filum Brachiopoda dan Filum Mollusca, serta Filum Arthropoda. Bagi Filum mollusca di antaranya termasuk berasal dari kelas pelecypoda dan kelas Cephalopoda, sedangkan bagi Filum Arthropoda khususnya yang termasuk pada kelas Crustacea. Demikian pula bagi jenis flora menunjukkan adanya perkembangan yang pesat. Bagi jenis vertebrata, khususnya yang termasuk reptilia, sudah mulai dikenal Rutiodon (sebangsa Phytosaurus) yang mulai muncul, semula hidup dalam lingkungan air kemudian mengadaptasikan dirinya dalam lingkungan darat, yang kemudian punah pada zaman ini.
Selain itu, yang mulai muncul pada zaman ini pula antara lain adalah yang termasuk keluarga dinosaurus adalah Anchisaurus, Cynognathus, Thrinacodon, Placerias gigas dan Ichtyosaurus yang berkembang pada Zaman Trias dan punah pada akhir Zaman Trias.
Yang termasuk kepada golongan invertebrata antara lain adalah Brachiopoda, beberapa diantaranya telah terkhususkan sehingga dapat dipergunakan sebagai fosil indeks. Di samping itu, didapatkan pula perkembangan yang baik dari kelas Cephalopoda dan kelas Pelecypoda, beberapa di antaranya juga terkhususkan sehingga dapat dipergunakan sebagai fosil indeks. Iklim pada saat itu memungkinkan pertumbuhan bagi Filum Coelenrata, sehingga dapat membentuk suatu reef yang cukup luas. Golongan Crustacea yang mewakili Filum Arthropoda antara lain adalah Pemphix Sueri yang hingga kini diketahui merupakan jenis udang tertua. Jenis flora diwakili oleh Sigillaria dan Lepidodendron sudah mulai berkurang pada Zaman Trias, sebaliknya pada zaman ini mulai berkembang dengan baik kelas Cycadeoideae yang termasuk kepada anggota Filum Spermatophyta yang diwakili oleh sanmiguelia lewisi. Sigillaria. Pada zaman ini, Palung Anambas semakin meluas dan menutupi hampir seluruh Malaysia, Kalimantan dan Sumatera.
Benua Pangea bergerak ke arah utara dan daerah gurun terbentuk lembaran es di daerah selatan mulai mencair ke celah-celah antar benua mulai terbentuk di Pangea.
(http://ateisindonesia.wikidot.com/zaman-geologis)
b. Zaman Jura (210 juta – 140 juta tahun yang lalu)
Benua Pangea terpecah yaitu darata yang sekarang dikenal sebagai Amerika Utara memisahkan diri dari daratan Afrika. Selain itu, daratan Amerika Selatan memisahkan diri dari daratan Antartikan dan Australia.
c. Zaman Kapur (140 juta – 65 juta tahun yang lalu)
Negara India terlepas dari Afrika daratan utamanya menuju daerah Asia dan terbentuklah iklim sedang di daerah India.
(http://tech.groups.yahoo.com/group/astronomi_indonesia/message/3293)
4. Masa Konozoikum/Noezoikum
Masa ini dibagi menjadi 6 zaman yaitu :
a. Kala Paleosin (67 juta – 56,7 juta tahun yang lalu)
Awal munculnya pemakan rumput, primata, burung dan sebagian reptil. Kala ini ditandai dengan kegiatan magma secara intensif, busur lava yang besar dan hujan meteroid.
b. Kala Eosen (56,7 juta – 35,5 juta tahun yang lalu)
Daerah Afrika menabrak daerah Eropa dan daerah India masih bergerak menuju daerah Asia, mengangkat pegunungan Alpen dan pegunungan Himalaya. Tekanan antara benua membentuk cekungan samudra melebar yang menyebabkan permukaan air laut merendah.
c. Kala Oligasen (35,5 juta – 24 juta tahun yang lalu)
Daratan kian lua, lautan menyempit, pergerakan kerak benua terjadi secara luas di daerah Amerika dan daerah Eropa mulailah terbentuk pada kala Oligosen ini.
d. Kala Miosen (24 juta – 5 juta tahun yang lalu)
Pada kala ini padang rumput semakin meluas, hutan semakin berkurang.
e. Kala Pliosen (5 juta – 1,8 juta tahun yang lalu)
Sejumlah besar tumbuhan habis karena cuaca yang semakin dingin.
f. Kala Plestosen (1,8 juta – 0,01 juta tahun yang lalu)
Kala ini dikenal sebagai zaman es karena pada zaman ini terjadi beberapa kali Glasisasi. Pada zaman ini sebagian besar daerah Eropa, Amerika, Utara, Asia Utara ditutupi oleh es, begitu pula pegunungan Alpen, Himalaya dan Cherpathia, iklim bumi benar-benar lebih hangat.
(http://tech.groups.yahoo.com/group/astronomi_indonesia/message/3293)
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon